Senin, 11 Agustus 2014

ANATOMI FONT HURUF PADA TIPOGRAFI

Pengertian Tipografi
Tipografi 
merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dalam kata lain tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan..
Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia. yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi  mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.
Anatomi Huruf
Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf.
Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke)
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
1.     kelompok garis tegak-datar; EFHIL
2.     kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW
3.     kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU
4.     kelompok garis lengkung; COQS
Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestal yaitu figure dan ground. Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.     Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU
2.     Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT
3.     Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ

SISTEM PENGUKURAN
 Point and pica·
     Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: point (biasa disingkat dengan pt), pica (dibaca: paika), dan unit. Point digunakan untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan untuk mengukur panjang baris. Pengukuran dari lebar persatuan huruf serta jarak antar huruf  dihitung dengan satuan unit. Perhitungan unit hanya digunakan dalam proses yang menggunakan teknologi phototypesetting dan digital composition – teknologi yang digunakan untuk pengetikan dan pencetakan huruf agar dapat mendapatkan hasil cetak yang tajam dan presisi. Pada tahun 1737, Pierre Fournier, seorang pembuat huruf (type founder) dari Paris menemukan sistem pengukuran huruf dalam satuan point. Sistem pengukuran huruf yang lain diperkenalkan 40 tahun kemudian oleh Francois Ambroise Didot dari Perancis. Acuan yang dipakai sekarang adalah sistem Anglo-Saxon dengan perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch atau 2,539 cm. Sistem pengukuran tipografi tersebut berawal dari  teknik cetak movable type yang pada perkembangan berikutnya diciptakan standarisasi pengukuran dan satuannya
X-height
x-height bukan merupakan sistem pengukuran huruf, namun besar kecilnya x-height dapat mempengaruhi tinggi huruf secara visual. Di samping itu, perbedaan jenis huruf serta proporsi antara x-height dan body size memiliki pengaruh terhadap ukuran ascender dan descender. Besar kecilnya x-height memiliki pengaruh terhadap jumlah huruf yang dapat terakomodasi dalam satu baris.
Mm danen
Spasi adalah berupa interval antar elemen tipografi yang mencakup: jarak antar huruf atau yang disebut kerning, jarak antar kata atau yang disebut word spacing dan jarak antarbaris atau yang disebut leading (dibaca:leding).  Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran ruang jarak antar kata adalah penyisipan potongan metal yang diletakkan di antara huruf yang satu dan yang lain. Potongan metal ini disebut quad. Sebuah quad berbentuk persegi empat yang merupakan kotak sebesar ukuran huruf. Quad memiliki satuan yang disebut sebagai em. Ukuran setengah dari em adalah en. Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka emquad-nya berukuran 10 pt x 10 pt
 Kerning
Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit memilikinilai yang berbeda-beda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em berupa kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen  yang sama besar, maka setiap segmen ini disebut sebagai unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 6 unit.
Leading
      Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan di antara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam

KLASIFIKASI HURUF
·         Old style (Garamond, 1617)
·          Transitional (Baskerville, 1757)·
·          Modern (Bodoni, 1788)·
·          Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895)·
·          Sans Serif (Helvetica, 1957)·
·          Display/Script (Copperplate)·

Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis  bentuk huruf digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan konvensi klasifikasi huruf yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat klasifikasi huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran huruf  Helvetica pada tahun 1957. Untuk lebih singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar belakang sejarah perkembangan tipografi yang diambil dari momentum-momentum penting dalam perjalanan sejarah penciptan dan pengembangan bentuk huruf. Walaupun saat ini lahir beragam jenis bentuk huruf, dunia tipografi sekarang masih banyak mengangkat jenis huruf-huruf lama, seperti Bodoni, Century, ataupun Garamond yang direproduksi serta dimodifikasi dengan teknologi digital. Huruf-huruf lama yang direproduksi kembali (revival type) oleh type foundry biasanya dimodifikasi dengan desain yang berbeda. Selain perbedaan desain, kadang ditemui juga perbedaan ukuran x-height. Untuk mengenali perusahaan mana yang mereproduksi dapat dilihat dari kode yang tertulis di muka nama jenis huruf,  seperti A Garamond (‘A’ berarti Adobe) atau ITC Century (‘ITC’ berarti International Type Corporation). Seperti halnya perbedaan desain, juga ditemukan perbedaan nama, seperti huruf Helvetica dinamakan juga Switzerland, Claro, Vega ataupun Newton. Penamaan ini tergantung kepada perusahaan mana yang mereproduksi huruf-huruf tersebut.
Perbedaan standardisasi ini dapat menimbulkan masalah dalam produksi desain cetak. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pada saat data di-serahkan kepada biro separasi film, jangan lupa untuk menyertakan jenis-jenis huruf yang digunakan.

Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb: :
  Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Termasuk didalamnya times new roman.
  Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
  Serif, Jenis huruf ini memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstrokepada ujung-ujung badan huruf. Garis-garis tersebut berdiri horisontal terhadap badan huruf. Huruf serif dikenal lebih mudah dibaca karena kaitnya tersebut menuntun pandangan pembaca membaca baris teks yang sedang dibacanya. Contoh: Times New Roman, Garamond, Book Antiqua, Bitstream Vera Serif, Palatino Linotype, Bookman Old Style, Calisto MT, Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir, Super French dan lain-lain.
  Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstroke.
Huruf ini berkarakter streamline, fungsional, modern dan kontemporer.
Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic
dan lain sebagainya.
   
  Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
 Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Biasa disebut decoratif font.

Paragraph 
Paragraf adalah Kumpulan dari kalimat yang membentuk sebuah bentuk kotak yang unik yang disebut kolom. Tanpa pemecahan atau pembagian paragraf, Teks akan sangat sulit untuk dibaca, maka dari itu kita harus memberi perhatian khusus pada bagaimana paragraf itu dibentuk. Desainer harus memperhatikan dan membuat keputusan mengenai fitur-fitur paragraf berikut ini sebelum membangun sebuah paragraf.
1.     Lebar kolom
2.     Font
3.     Ukuran Font
4.     Berat/bobot
5.     Gaya (roman, italic)
6.     Case (uppercase, large, and small caps or upper and lowercase)
7.     Line spacing (leading)
8.     Character spacing (tracking)
9.     Paragraph spacing
10. Alignment (rata kiri, rata kanan, rata tengah atau justified)
11. First-line indents atau hanging indents
12. Hanging punctuation
13. Raised atau dropped initial capitals
14. Tanda penghubung atau hypenation


KOMUNIKASI VISUAL

Sebenarnya tipografi sendiri merupakan salah satu elemen dari dunia desain grafis yangunik, dimana tipografi bukan hanya sekedar elemen bacaan, tapi juga mempunyai unsur seniyang luar biasa.Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk  mengkomunikasikan ide atauinformasi dari halaman  tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak sadar, kita selauberhubungan dengan tipografi setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kitabaca, label pakaian yang biasa kita kenakan dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.Dalam desain grafis, akan selalu saja ada cara untuk menciptakan karya yang kreatif.Salah satu caranya adalah menggunakan tipografi untuk memanipulasi suatu desain agarterlihat lebih menarik. Pada dasarnya tipografi adalah teknik dan seni untuk mengatur huruf.

ANIMASI STOP MOTION

ANIMASI STOP MOTION

A.Pengertian
Animasi Stop motion adalah salah satu bentuk dari animasi dalam dunia animasi yang ada di dunia saat ini. Stop Motion pada dasarnya dari kata Stopyang berarti berhenti dan Motion yang berarti gerakan atau bergerak. Animasi stop motionbiasanya menggunakan teknik frame to frame seperti yang digunakan pada sistem animasi 2 dimensi. Setiap frame yang ada bisa berupa potongan gambar atau foto dan diatur sedemikian rupa sehingga bisa membentuk suatu gerakan atau sebuah alur cerita. Stop motion tidak hanya bias berupa gambar dan foto saja yang digunakan sebagai sarana stop motion,namun bisa menggunakan boneka bertali atau menggunakan benda yang bisa memberikan alur cerita seperti wayang. Stop Motion juga biasa disebut dengan claymotion. Disebut clay motion karena biasanya objek yang digunakan terbuat dari clay. Maka bisa kami simpulkan bahwa animasi stop motion merupakan salah satu cara penganimasian cerita dengan menggunakan potongan-potongan gambar,foto atau object yang dapat diatur baik frame per frame atau bisa mewakili suatu cerita sehingga membentuk suatu gerakan dan atau cerita. Jenis animasi Stop Motion ini menggabungkan unsur fotografi dan gerak. Bagi orang yang tidak bisa menggambar namun memahami prinsip animasi maka bisa membuat animasi dengan teknik stopmotion karena yang diperlukan hanya memotret obyek secara berurutan
dan teratur.

B.Sejarah dan perkembangan
Pada awal pembuatan dan perkembangannya, animasi stop motion biasa menggunakan benda yang sederhana dan dapat digerakan dengan tangan seperti boneka tali atau bila diindonesia kita bisa menggunakan wayang untuk membentuk sebuah cerita. Animasi stopmotion awalanya ditemukan oleh Albert E Smith dan J Stuart Blackton untuk pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Saat animasi stop motion mulai berkembang pada abad ke-18 di Amerika, diperkenalkan oleh J. Stuart Blackton dengan menggunakan sebuah film yang berjudul “Fun In A Bakery Shop”,menggunakan clay dan baru terkenal pada tahun 1902. Di tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies, seorang sineas asal Perancis juga telah menciptakan film animasi dengan teknik yang sama, hanya sajafilm tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.
Pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan judulHumourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk menggambarkan ekspresi selanjutnya.
Pada saat itu, teknik stop motion semakin banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kong pada tahun 1933. Sejak saat itu, animasi stop motion semakin dikenal dengan sebutan claymation. Selain itu masih banyak jajaran animasi stop motion yang juga laris dipasaran, seperti Wallace and Gromit (1989), Chicken Run (2000) olehAardman Animations, studio animasi spesialisasi stop motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling baru Corpse Bride (2005).

C.CARA KERJA STOP MOTION
Pada dasarnya cara kerja stop motion cukup sederhana,karena pergerakan dari setiap objek yang ada menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame atau objek dimainkan sehingga dapat membuat sebuah alur ilusi dan cerita yang berurutan secara berkesinambungan.
Untuk Stop motion modern yang biasa menggunakan gambar atau foto ,dibuat dengan potongan-potongan gambar yang saling berhubungan satu sama lainnya sehingga terbentuk suatu alur gerakan dan cerita. Secara kasat mata, proses pembuatan stop motion mirip dengan pembuatan animasi frame by frame. Namun yang membedakannya adalah stop motion memiliki kecepatan waktu (durasi main) di bawah 0,25 detik per framenya, sedangkan kecepatan waktu animasi frame by frame di atas 0,25 detik. Maka bila ada suatu gambar yang kecepatan pergantian framenya di atas 0,25 detik, maka bisa terbilang animasi frame by frame.

D.FRAME
Dalam pembuatan stop motion pasti kita akan mengenal frame,frame sendiri adalah satuan terkecil dalam video. Bila diumpamakan dalam program- program applikasi pembuatannya seperti program flash, frame diumpamakan seperti kertas hvs yang telah digambar, dan contoh apabila framenya kita perpanjang sebanyak 5 frame, maka diumpamakan seperti 5 kertas hvs dengan gambar yang sama.apabila kita merubah gambar salah satu frame, maka frame yang lain akan mengikuti perubahan gambar tersebut. karena frame tidak dapat berdiri sendiri. Dalam pembuatan stop motion untuk memperhalus gerakan sehingga tidak terkesan gerakan yang patah- patah dan tidak alami maka untuk setiap gerakan per detiknya diterapkan sistem 24 frame per detik.
  
E.PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Dalam perkembangannya, stop motion juga dipengaruhi dari teknologi-teknologi yang ada saat ini. Saat ini sudah banyak program aplikasi yang didesain untuk mempermudah pembuatan dari stop motion itu sendiri,contohnya seperti Windows Movies Maker,Adobe After Effect,Adobe Premier,Virtual Dub dan Stop Motion Station.

F.KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Kelebihan Stop Motion Animation:
- Animasi stop motion dapat dibuat oleh siapa saja
- Dalam pembuatannya bisa menggunakan barang yang sederhana seperti clay,plastisin,atau boneka bertali.

Kelemahan Stop Motion Animation: 
- Proses pengerjaannya cukup lama
- Konsep harus dibuat sematang mungkin
- Diperlukan ketelitian dan ketelatenan yang tinggi
- Keterbatasan gerak objek